Pada tanggal 20 Januari 2021, sejarah tercipta ketika Kamala Harris dilantik sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat ke-49, menjadi wanita pertama, wanita kulit hitam pertama, dan orang pertama keturunan Asia Selatan yang memegang jabatan bergengsi tersebut. Momen bersejarah ini tidak hanya menghancurkan langit-langit kaca tetapi juga meruntuhkan hambatan yang telah lama menghambat kemajuan perempuan dan orang kulit berwarna dalam politik Amerika.
Perjalanan Harris menjadi Wakil Presiden tidaklah mudah. Lahir dari orang tua imigran dari Jamaika dan India, ia menghadapi diskriminasi dan tantangan sepanjang karirnya di dunia politik. Namun, ia bertahan dan naik pangkat, menjabat sebagai jaksa wilayah, jaksa agung, dan senator AS sebelum akhirnya terpilih sebagai pasangan Joe Biden dalam pemilihan presiden 2020.
Pelantikan Harris merupakan tonggak penting dalam perjuangan kesetaraan gender dan ras di Amerika Serikat. Selama beberapa generasi, perempuan dan orang kulit berwarna telah dipinggirkan dan dikucilkan dari posisi kekuasaan dan kepemimpinan. Kenaikan Harris ke jabatan tertinggi kedua di AS mengirimkan pesan kuat bahwa siapa pun, tanpa memandang ras atau gender, dapat mencapai impian mereka dan membuat perbedaan di dunia.
Dalam pidato pengukuhannya, Wakil Presiden Harris berbicara tentang pentingnya persatuan dan pemulihan di negara yang terpecah belah. Dia menekankan perlunya empati dan pengertian, dan menyerukan masyarakat Amerika untuk bersatu mengatasi tantangan mendesak yang dihadapi negara ini, mulai dari pandemi COVID-19 hingga ketidakadilan rasial dan kesenjangan ekonomi.
Pelantikan Harris telah menginspirasi generasi baru perempuan dan anak perempuan, khususnya mereka yang berasal dari komunitas marginal, untuk bermimpi besar dan berjuang untuk mencapai kesuksesan. Dengan mendobrak hambatan dan mencapai tingkatan baru, dia telah menunjukkan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi dengan kerja keras, dedikasi, dan ketekunan.
Saat Wakil Presiden Harris memulai masa jabatannya yang bersejarah, ia membawa serta harapan dan impian jutaan orang Amerika yang melihat diri mereka tercermin dalam kisahnya. Pelantikannya merupakan pengingat bahwa keberagaman adalah kekuatan kita, dan ketika kita menerima perbedaan dan bekerja sama, kita dapat mencapai hal-hal besar.
Seperti yang diungkapkan oleh Wakil Presiden Harris sendiri, “Meskipun saya mungkin menjadi wanita pertama di kantor ini, saya tidak akan menjadi yang terakhir. Karena setiap gadis kecil yang menonton malam ini melihat bahwa ini adalah negara yang penuh dengan berbagai kemungkinan.” Dengan pelantikannya, Kamala Harris telah membuka jalan menuju masa depan yang lebih inklusif dan adil bagi seluruh warga Amerika.
